Minggu, 30 September 2012

Surat Terakhir dari yang Tak Sempurna


Cinta adalah sayang, cinta adalah ketulusan dan cinta adalah rindu, hadirnya kata cinta membuat aku yakin kalau yang penting bukanlah tahun-tahun di dalam hidupku, tetapi aku ingin hidup di dalam tahun-tahunmu  dan inilah kisah ku . .Gemericik suaraa tetesan air yang jatuh membasahi bumi mengawali aku di pagi hari itu, nama aku Putri, aku seorang gadis remaja yang hidup sederhana hanya bersama kakak ku, yaa kakak ku sosok laki-laki yang kuat dan tegar, dia berjuang untuk tetap bertahan hidup hanya untuk aku, tapi terkadang keluh kesah dan rasa bosannya itu sering kali hinggap di hatinyaa, kakakku ingin melihat aku tampil sempurna seperti anak remaja lainnya, tapi tuhan berkata lain, sejak aku lahirpun aku di beri karunia oleh tuhan untuk memiliki tubuh yang tak sempurna, banyak yang bilang aku ini anak cacat, keterbatasan mentalku yang membuat aku sering kali meneteskan air mata, aku tak bisa berjalan normal layaknya anak seusiaku, hanya dengan bantuan kursi rodalah, aku merasa masih tetap hidup di dunia, bukan hanya kakiku yang tak berfungsi tapi seluruh tubuhku tampak lemah, aku seperti boneka yang hanya bisa diam dalam heningnya hidup, akupun tak bisa bicara sepatah katapun dengan kakakku, bibirku hanya bisa diam tak bicara, mataku pun hanya bisa memandang ke arah depan, tak bisa melihat indahnya dunia, aku benci jika mereka memanggilku dengan sebutan cacat, inilah aku yang tampil tak sempurna untuk dunia.Tapi di balik ketidak sempurnaan aku ini, aku masih di beri karunia untuk memiliki pendengaran yang normal sehingga apapun yang di katakan dan di bicarakan oleh dokter yang tiap kali memeriksa kondisi tubuh ku, akupun bisa memahami dan mengerti apa maksudnya, dokter pernah berkata bahwa aku ini salah satu anak penderita mentally handicapped atau bisa juga di sebut dengan tuna grahita, sebuah penyakit yang menyatakan seseorang mengalami keterbatasan hanya dalam bentuk fisik namun tidak untuk hatinya, hatinya masih bisa bicara normal layaknya seperti anak seusianya, penyandang tuna grahita ini sering kali mengalami kelainan mental pula (kelemahan kemampuan dalam berfikir)  yang dapat mengganggu atau merupakan bentuk sebuah rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara layak, yaa itu prediksi yang di berikan oleh dokter, tapi aku yakin kalau aku masih bisa tampil sempurna walau hanya dari hati .Lembayung senjapun mulai datang, mentari pagi kini telah berganti menjadi senja sore, akupun duduk termenung dan mulai menanti kedatangan kakakku, hentakan suara kaki dan ketukan pintu membuat aku tersadar itu pasti kakak, yaa kakakku pulang, aku senang melihatnya pulang kerumah, tapi tampaknya kakakku terlihat tak senang melihat kehadiranku di rumah, dengan sigap kakakkupun mengambil sepiring nasi berisi ikan goreng kesukaanku, diapun menghampiriku dan perlahan mulai menyuapinku, beberapa detik telah berlalu kakakku pun berhenti untuk menyuapinku dan dia meletakkan piring itu di meja dan berkata

“ de, kakak tuh capeeee setiap hari harus selalu mengurus kamu, tapi nyatanya tak ada sedikitpun perkembangan dari tubuh kamu, kamu itu cacat ! kakak malu punya adik cacat sepertimu, bertahun-tahun merawat kamu tapi sedikitpun tak ada perubahan ! sekarang, ayoo ambil piring itu di mejaa ayoo !”
Yaa itulah beberapa keluh kesah kakakku terhadapku, mendengar kata-kata kakak akupun mulai meneteskan air mata, tak di sangka kakak ku yang aku kira akan selamanya tulus menjagaku, tapi perlahan dia berubah dan mulai capee berurusan dengan penderita tuna grahita seperti aku, akupun berusaha untuk menghampiri meja itu, perlahan tanganku mulai bisa digerakkan, akupun mulai melangkah sambil memutarkan  roda bawah kursi, perlahan tapi pasti yaa, aku sudah ada tepat di depan meja itu, akupun mencoba untuk menaikkan tanganku dan coba untuk meraih piring itu, perlahan aku bangkit dari kursi roda aku coba untuk sedikit menyondongkan badanku agar aku bisa meraih piring itu, yaa hampir sajaa aku mendapatkan piring itu tapi tiba-tiba, daya tahan tubuhku mulai lemah akupun terjatuh dari kursi roda, (duuuugggg ) dan piring ituu pun pecaahh, kakakku terkejut melihat kejadian ituu, dia pun langsung mendekati ku dan membantu ku untuk kembali duduk di atas kursi roda dan berkata

“tuhh kan apaa kakak bilang kamu itu cacat ! kamu gaa bisa berbuat apa-apa, tanpa kakakpun kamu tak bisa bertahan, makanya kakak capee de, capee sama semuanyaa kenapa tuhan ngasih cobaan ini buat kakak, kakak gaa sanggup !” (sambil menangis dan membawa ku kembali ke kamar)

Saat itupula akupun  menangis yaa aku hanya bisa menangis, karena aku telah mengecewakan kakakku, malem itu aku berniat untuk membuatkan sebuah rajutan syall untuk kakakku, aku berusaha buatt menggerakkan tanganku, aku berdoa di dalam hati

“tuhan beri aku kesempatan untuk memberikan hadiah untuk kakakku, aku ingin melihatnya tersenyum untukk aku”
Dan ternyata malam itu tuhan punya rencana indah untukku yaa, tanganku mulai bisa di gerakan, akupun perlahan mulai merajut syall untuk kakakku, aku begadang semaleman hanya unttuk merajut kain syall ituu.Sang mentari pagi pun mulai terbit, sinarnyaa datang untuk menyinari kamarku pagi itu, akupun terbangun dari tidur singkatku, akupun mulai mengangkat tanganku tepat sejajar dengan mataku agar aku bisa melihat hasil rajutan syall untuk kakakku, subhanallah ternyata rajutanku indah sekali, syall berwarna abu-abu itupun yang membuat aku terharu, ku dengar suara ketukan pintu, yaa kakakku pagi itu menghampiriku, tapi dia datang hanya mengucapkan kata pamit untuk berangkat kerja, tak seperti biasanya dia selalu memberikanku sarapan pagi, tapi pagi itu dia berbeda, tangannya hampa tak membawa makanan apapun untukku.
“de kakak berangkat dulu yaa”  (sambil menutup kembali pintu kamarku)
Akupun mulai meragu ingin memberikan hadiah syall itu, akupun menangis dan hanya bisa menangiss, yaa kakakku sekarang berubah, diaa tak ingin lagi merawatku, pagi itu kondisi badanku mulai melemah, seharian aku tak makan apapun, aku hanya bisa menanti kedatangan kakak di teras rumah dan haripun mulai gelap, kakakku pun tak kunjung datang, aku mulai khawatir dengannya,aku benci dengan keadaanku yang seperti ini, aku tampak bodoh di hadapan tuhan dan kakakku, aku tak bisa berbuat apa-apa, hanya diam dalam hening, dinginnya malampun mulai terasa menusuk ke seluruh tubuhku, perlahan akupun mulai menggigil kedinginan, akupun mulai ingat, tanganku bisa sedikit bergerak akupun memutuskan untuk mengambil selembar kertas putih polos dan pulpen, yaa akupun mulai menulis di atas kertas itu, aku ingin mengungkapkan isi hatiku untuk kakakku, karena aku merasa bahwa dalam hitungan jam saat itulah aku akan pergi meninggalkan dunia, mungkin inilah surat terakhirku untuk kakak . .
“hy kakakku putra yang ganteng, makasiih yaa kaa karena selama 17 tahun ini kakak banyak berkorban buat aku, maafin aku kaa jika aku belum bisa tampil sempurna seperti anak-anak seusia ku, jikaa aku dikasih pilihan sama tuhan aku ingin bisa hidup normal seperti yang lain, bisa hidup lebih lama lagi bersama kakak, aku tidak ingin tampil cacat tak berdaya seperti ini, siapapun itu tidak ingin dirinya tampil tak sempurna, sama halnya dengan aku kaa, ketika kata cacat itu kakak ucapkan hatiku terasa sakitt kaa, aku tak ingin di sebut cacat oleh siapapun, karena aku merasa aku masih bisa tampil sempurna di hadapan tuhan, kakak aku bangga punya kakak yang sempurna, aku sayang samaa kakak, mungkin kakak tidak pernah tahu bahwa seorang perempuan itu seperti teh celup, kita tidak pernah tahu betapa kuatnya dia sampai dia masuk ke dalam air panass, yaa sama halnya kayaa hati aku kaa, seberapa bencinyaa kakak sama aku, tapi aku tetap masih ingin bertahan hidup untuk terus bersama kakak dan memberikan yang terbaik buat kakak, lihatt kaaa, tanganku mulai bisa di gerakkan mungkin selama ini kakak tidak pernah tahu tentang perkembangan ku, aku ingin memberikan kejutan untuk kakak di hari ulangtahun kakak, aku sengaja merajut kain syall cantik berwarna abu-abu dengan tanganku sendiri hanya untuk kakak, supaya kakak tidak kedinginan di saat kerja, dan supaya kakak selalu ingat samaa aku, aku harap kakak selalu pakai syall itu di leher kakak, agar kehangatanku bisa ikut serta bersama kakak di dalam tubuh kakak.  setiap hari mungkin tidak selalu baik, tetapi aku yakin ada sesuatu yang baik di setiap hari, ini mungkin menjadi surat terakhir aku untuk kakak, jika kakak membaca surat ini mungkin aku sudah ikut terbang bersama tuhan dan menjalani hidup keduaku bersama tuhan, jaga diri kakak baik-baik yaa, dengan selembar surat sederhana inilah aku mencintai kakak dengan cara yang sempurna . .
Salam cinta adikmu, putri :’)



salah satu cerpen ku di atas, alhamdulilah terbit di dalam buku merindu sang cinta di bawah ini , makasiih bwt para kontributornyaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

i
w
i
t
a
r
P
i
i
w
D